Sejarah PPTSB

Perkumpulan Sinaga terinspirasi dari perkumpulan Si Raja Lontung yang ada di Medan pada Tahun 1938, yakni Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang dan Siregar, beserta Boru yaitu Sihombing-Simamora. Pengurus pada waktu itu adalah St. Christian Radjagoekgoek sebagai Ketua dan dibantu oleh Herman Sinaga dan Monis Levi Sinaga. Pada tahun 1940, timbul keinginan marga Sinaga untuk membentuk kesatuan tersendiri. Untuk maksud itu dibentuklah Panitia untuk mencari/mengumpulkan anggota yakni: Ketua: Ranatus Sinaga (Peg. OGEM). Sekretaris: Djongok Manase Sinaga (Peg. Dunlop). Anggota: Monis Levi Sinaga (Polisi/Reserse), Simon Sinaga, Boengaran Sinaga (Peg. Percetakan Sinar Deli Courant), Herman Sinaga (Peg. Contabiliteit / KPN). Setelah anggota terkumpul diadakan Rapat Anggota (setelah mendapat izin dari Pemerintah Hindia Belanda cq. PID melalui M. Levi Sinaga, waktu itu harus demikian). Rapat diadakan pada tanggal 15 Desember 1940, bertempat di Gedung Chrestelijke Batak School (CBS) di Jl. Sei Kera, Medan. Hasil Rapat antara lain:

  1. Terbentuk Parsadaan Pomparan Toga Sinaga (PPTS) Medan, Langkat dan Deli Serdang.
  2. Yang berhak menjadi anggota adalah warga Sinaga beserta muda-mudi Sinaga dan boru Sinaga atau Sinaga/Boru.
  3. PPTS didirikan sejak tanggal 15 Desember 1940 dan nama ini digunakan selama 29 tahun.

Kegiatan/Jalannya Organisasi Periode – I Tahun 1940 – 1951
Susunan Pengurus:

Voorzitter/Ketua : Herman Sinaga
Sekretaris : Djongok Manase Sinaga
Penningmeester/Bendahara : Boengaran Sinaga
Ajun Penningmeester : S.W. Maroehoem Sinaga
President Commiss : Renatus Sinaga
Commissarissen/Komisaris : M. Levi Sinaga, Simson Sinaga, Alexander Sinaga, Josia Sinaga
Adviseur/Penasehat : Melanton Sinaga.

Kegiatan
Sesudah PPTS berdiri dengan kepengurusan lengkap, disusunlah AD/ART. Beberapa poin penting dalam AD/ART adalah: agar saling membantu dalam suka dan duka melalui Steinfonds (Derma), Spaarfonds (Menyimpan uang pada PPTS) dan mendirikan Verbruiks Cooperative (Koperasi keperluan rumah tangga). Sesuai dengan peraturan Pemerintah Hindia Belanda, bahwa setiap organisasi yang akan berdiri harus dilaporkan dan disahkan. Atas dasar ini, pengurus PPTS melaporkan membuat usulan pendirian PPTS secara lengkap dengan melampirkan AD/ART. Karena PPTS adalah organisasi yang tidak berbau, maka Pemerintah Hindia Belanda PPTS mengesahkan sebagai suatu organisasi resmi dengan Surat No. 8027 Medan 29 April 1941 ditanda tangani oleh wg. Van Gelder. Tetapi tak lama setelah pengesahan tersebut, salah seorang pengurus yakni sekretaris Djongok Manase Sinaga wafat pada tanggal 17 Mei 1941. Sebagai gantinya pengurus mengangkat Arcenius Sinaga menjadi Secretaris, sedangkan Pimpinan Cooperative diserahkan kepada Boengaran Sinaga bekerja sama dengan Renatoes Sinaga dan Herman Sinaga. Mereka mendatangkan beras dari Porsea dan Balige, juga meyediakan gula, sabun, kain panjang/batik dan lain-lain, yang pembayarannya didahulukan/dijamini dari toke, kemudian diantar ke rumah anggota pakai bon, dengan ketentuan bulan berikutnya harus dibayar. Demikianlah usaha tersebut berjalan dengan lancar.

Masa-masa Peralihan
Pada masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda tahun 1942–1945, banyak terjadi perubahan, terutama keadaan Ekonomi yang sangat sulit, khususnya kebutuhan sandang dan pangan yang sangat minim. Akibatnya kegiatan PPTS pun terpengaruh oleh kondisi perekonomian saat itu. Kondisi demikian berlanjut terus sampai Jepang menyerah tanpa syarat tahun 1945 karena Nagasaki dan Hirosima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Indonesia memanfaatkan keadaan itu dengan

memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang sekaligus menantang Belanda (NICA) dan sekutunya yang ingin mengembalikan Pemerin-tahan Hindia Belanda (Aksi I dan Aksi II, tahun 1947–1949).

Kegiatan/Jalannya Organisasi Periode  – II, Tahun 1951-1955

Tahun 1949–1950 pada Jam 00.00 De Yure Indonesia Rakyat yang sempat mengungsi sudah bisa masuk kembali ke Medan, sehingga warga PPTS pun dapat bergabung kembali. Pada tanggal 8 Juli 1951, PPTS mengadakan rapat anggota bertempat di Gedung SMA 1 Jl. Seram Medan dengan acara:

  1. Peninjauan kembali AD/ART 1940 terutama mengenai limit waktu dari 29 tahun lalu dapat di perpanjang kembali.
  2. Pemilihan Pengurus Baru.

Adapun susunan Pengurus yang terbentuk saat itu adalah:

Ketua : M. Kasan Sinaga (Dir. NV Remeka)
Wakil Ketua : Boengaran Sinaga
Penningmeester/Bendahara : Boengaran Sinaga
Bendahara : Arcenius Sinaga
Pembantu Komisaris : K. Sinaga, J.F. Sinaga, Kasiman Sinaga, Jason Sinaga, Ruben Sinaga
Commissarissen/Komisaris : M. Levi Sinaga, Simson Sinaga, Alexander Sinaga, Josia Sinaga
Penasehat : Pendeta Jona Sinaga

Periode–III, Tahun 1955-1959
Pada Tahun 1955 diadakanlah rapat anggota untuk pemilihan pengurus baru yakni:

Penasehat : Pendeta Domitian Sinaga
Ketua I : M. Kasan Sinaga
Ketua II : Boengaran Sinaga
Sekretaris : Arcenius Sinaga
Bendahara : Karmen Sinaga
Komisaris Kepala : SM. Cyrus Sinaga
Komisaris 1 : Titus Sinaga, (Medan Baru I)
Komisaris 2 : Jaripin Sinaga (Medan Baru II)
Komisaris 3 : Ardin Sinaga (Skip/Medan Barat)
Copyright @2022 - PPTSB SUMUT I